Sabtu, 28 Mei 2011

dari balik jendela kereta

dari balik jendela kereta
kucoba membingkai sepotong wajah
pada salah satu rumah bathinku
inilah wajah yang selalu tertera dalam imajiku
sepotong wajah dengan sepasang mata
yang dulu memberi kekuatan untuk memilih
serta sebaris senyum yang tak jua lelah
menyakinkanku akan sebentuk harap
ah.... bagaimana harus kubalas tatapan mata dan senyum itu...
jika kini mataku telah kabur oleh airmata
dan bagaimana akan kueja kalimat perpisahan untukmu
jika bibirku terlalu kelu untuk sekedar berbisik
dari balik jendela kereta
kulihat sepotong wajah kian menjauh
inilah wajah yang akan kuingat
pada setiap jengkal langkahku
bogor, 18 mei'11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar